Intervensi SRK Kala Bencana Banjir di Kalimantan Selatan

Solidaritas Relawan Kemanusiaan (SRK) beserta jajarannya telah melakukan rapat koordinasi pada hari Senin (18/1/21). Tujuannya adalah untuk mendiskusikan keterlibatan seperti apa yang akan diupayakan untuk merespons banjir yang telah merendam sebagian besar provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dari hasil koordinasi tersebut, sebagai langkah awal SRK memutuskan untuk menerjunkan 4 relawan di hari Kamis (21/1/21). Tugas mereka untuk mencari data dan fakta di lokasi kejadian bencana.
Pada hari pertama tiba, tim yang digawangi oleh Romo Paulus CM, Tri, Edo, dan Andri ini bertemu dengan jaringan yang sudah terlibat sedari awal dalam penanganan bencana banjir di Kalsel. Lokasi perjumpaan berada di aula salah satu rumah ibadah yang terletak di Banjarmasin. Mereka mencoba menjalin relasi serta menggali berbagai informasi terkini tentang keadaan di lapangan.

Tim juga sempat memantau beberapa area terdampak, di antaranya posko pengungsi Terminal Pal 6, Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Desa Sungai Alat, Kecamatan Banjar, Desa Pematang Danau, Kec. Mataraman, dan Desa Kahayan, Kecamatan Astambul. Dari hasil pantauan serta analisa lapangan, regu pertama memutuskan untuk mendirikan posko di rumah milik seorang rekan SRK di Desa Landasan Ulin, Kabupaten Banjarbaru, Banjarmasin. Mereka pun juga urun rembuk untuk menentukan upaya intervensi kepada salah satu wilayah terdampak yakni Desa Sungai Alat, Kec. Banjar, Banjarmasin.
Mengingat masa tugas setiap tim hanya 7 hari, maka mulai hari Selasa (26/1/21) hingga sepekan ke depan misi kemanusiaan ini dilanjutkan oleh Lasmidi, Tian, Heru, dan Romo Novan CM.

Peran tim berikutnya adalah menindak lanjuti proses assesment berdasarkan hasil dari diskusi singkat di bandara sebelum keberangkatan tim kedua. Selain itu, mereka juga menyiapkan sembako sebanyak 169 KK untuk seluruh masyarakat Desa Sungai Alat.
Proses distribusi Briefing pra distribusi Packing logistik bersama warga SRK bersama masyarakat lokal
Dalam strategi dan rencana tim kedua, ada 5 titik tujuan yang menjadi sasaran tinjau. Letaknya masih berdekatan dengan Desa Sungai Alat yaitu ada Desa Akar Baru, Logabang, Limamar, Kalampayan, serta Mungguraya.
Peliknya akses menuju lokasi serta belum optimalnya bantuan yang masuk menjadi acuan tim kedua SRK untuk mengintervensi Desa Mungguraya, Kecamatan Astambul. Keputusan tersebut bersumber pada gradasi keparahan pasca menilik keadaan kelima desa sasaran.
Warga mengambil logistik di aula desa Dropping logistik Koordinasi pra distribusi Ruang kelas SDN Mungguraya yang beralih fungsi menjadi posko darurat warga
Sehari sesudah memutuskan untuk membantu korban di Desa Mungguraya, tim kedua melanjutkan peninjauan ke Desa Pembantanan, Kec. Sungai Tabuk pada hari Sabtu (30/1/21). Tempat ini didapat berdasarkan informasi dari tim pertama yang sebelumnya telah terlebih dahulu mengunjungi lokasi. Hasil tinjauan memperlihatkan sulitnya jalan untuk mencapai lokasi, hal ini dikarenakan medan yang dilalui ialah jalur sungai Martapura. Jumlah populasi manusia pun cukup banyak yakni terdiri dari 1105 KK dari 12 RT yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Tingginya curah hujan yang melanda wilayah ini beberapa hari sebelumnya juga mengakibatkan stok bahan pangan (gabah) untuk 5 bulan ke depan menjadi rusak karena terendam air.
Dalam geraknya, SRK juga didukung dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang juga turut ambil bagian dalam upaya meringankan derita korban banjir di Kalimantan Selatan. Mulai dari organisasi sosial sejenis, penderma, hingga penduduk lokal. Hingga tulisan ini terbit, SRK telah mengerahkan total 15 relawan untuk terlibat penanganan bencana banjir di Kalsel.
Perjalanan menuju lokasi Kondisi rumah warga Stok gabah rusak Berbincang dengan perangkat desa
Sumber: Tim SRK di lapangan