Bertumbuh & Berkembang dalam Kerelawanan

Kata ‘relawan’ merupakan kata yang tidak pernah saya pikirkan bahkan tidak ada niatan untuk bergabung disana. Namun panggilan untuk membantu sesama menjadi awal mula saya bergabung dan terjun menjadi relawan.

Perkenalkan, saya Agatha. Saat ini saya bergabung di Solidaritas Relawan Kemanusiaan (SRK) milik Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS). Awal mula saya bisa mengenal relawan saat saya menjadi peserta dalam kegiatan Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) ketika SMA. Diakhir kegiatan, seluruh peserta difasilitasi beberapa kelompok sosial dibawah naungan Romo-Romo CM dan peserta yang tertarik dipersilahkan untuk bergabung atau sekedar bertanya terkait kelompok sosial tersebut. Akhirnya saya tertarik untuk ikut duduk di kelompok sosial SRK karena muncul rasa penasaran dalam diri. Awal mendengarkan penjelasan, muncul beberapa pertanyaan seperti ‘Ini benar-benar bantu penyintas bencana?’, ‘Paling cuma ngasih donasi aja gak sih? Kan biasanya ada BPBD yang bantu kalo ada bencana’, ‘SRK cuma dateng, lihat kondisi, kasih donasi, pulang deh’. Tapi ternyata Mas Andri (saat itu menjadi penanggung jawab divisi SRK) banyak menjelaskan terkait cara kerja SRK dan pengalaman yang pernah dilalui oleh SRK. Sejak saat itu, saya bergabung dan aktif dalam beberapa kegiatan SRK.

Banyak pengalaman yang baru saya dapatkan ketika bergabung dengan SRK, salah satunya rapid assessment. Pengalaman pertama terjun bersama SRK ketika bencana banjir di Porong. Bertemu dengan para penyintas bencana bukan menjadi hal mudah untuk saya. Cara memulai obrolan, menggali data hingga melsayakan observasi lokasi bencana banyak diajarkan oleh para senior. Pengalaman berinteraksi dengan para penyintas menjadi pembelajaran baru untuk saya terutama dalam menggali data dengan simpati. Menggali data dengan simpati membutuhkan banyak pertemuan dan latihan, namun pengalaman ini memberikan banyak dampak di kehidupan saya terutama ketika berinteraksi di lingkungan sosial.

Pengalaman melakukan rapid assessment membuat saya semakin tertarik untuk bertemu dan berinteraksi dengan para penyintas bencana. Namun adanya tanggung jawab menyelesaikan studi dan beberapa hal lain membuat saya jarang terlibat untuk terjun langsung di lokasi bencana. Saya lebih banyak membantu dalam penggalangan dana di gereja-gereja ketika bencana alam terjadi. Meskipun bukan tugas yang menunjukan aksi nyata membantu para penyintas, namun penggalangan dana juga membutuhkan kerelaan hati untuk menerima bantuan dana yang diberikan oleh umat gereja maupun sekedar hanya meluangkan waktu untuk berjaga di gereja yang sudah ditentukan.

Sudah hampir 9 tahun saya bergabung di SRK. Semoga pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan selama di SRK dapat saya bagikan kepada orang-orang lain yang ingin bergabung bersama SRK.

By : Agatha Prajna Devi Ardhini

(Mahasiswa S2 Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA) & Relawan SRK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *