L3S “Langkah Sehat Susur Surabaya”

Sebuah Pengalaman Berharga di Bulan Ramadan

Pada suatu sore di bulan Ramadan, saya dan teman-teman relawan SRK (Solidaritas Relawan Kemanusiaan) berkumpul untuk mendiskusikan kegiatan yang bisa kami adakan untuk meramaikan bulan suci ini. Tujuan kami adalah mengadakan kegiatan yang menarik bagi para relawan sekaligus melibatkan lebih banyak anak muda. Setelah berbagai ide muncul, akhirnya kami sepakat untuk mengadakan kegiatan jalan sehat secara rutin setiap bulan.

Kegiatan jalan sehat ini bukan hanya untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, sejalan dengan semangat Laudato Si’, yaitu menjaga dan merawat bumi sebagai rumah bersama kita. Kami juga ingin menciptakan sebuah kesempatan bagi para relawan dan masyarakat untuk berkumpul, berbagi pengalaman, dan membangun solidaritas dalam menjaga alam.

Karena kegiatan ini pertama kali diadakan pada bulan puasa, kami memutuskan untuk menjadwalkannya pada malam hari. Hal ini dilakukan agar peserta tetap bisa mengikuti kegiatan meskipun sedang berpuasa. Setelah waktu dan tempat disepakati, kami segera membentuk panitia dan merancang alur kegiatan. Sebagai penanggung jawab kegiatan, saya bersama tim dari SRK membuat formulir pendaftaran dan menyebarkan flyer. Awalnya kami pesimis apakah banyak orang yang tertarik, namun ternyata banyak komunitas dan individu yang mendaftar. Total peserta yang hadir mencapai sekitar 80 orang, termasuk panitia. Kami senang melihat banyaknya partisipasi dalam kegiatan ini!

Kegiatan ini dimulai di Aula Gereja St. Vincentius A Paulo, yang terletak di Jalan Widodaren, Surabaya. Tempat ini dipilih karena mudah dijangkau dan memiliki fasilitas yang memadai untuk registrasi peserta. Meski cuaca tampak mendukung pada awalnya, pada pukul 19.00 WIB, saat acara mulai, hujan deras mengguyur kota. Sebanyak 50 peserta tetap hadir dengan semangat meski kondisi cuaca tidak mendukung. Setelah doa pembukaan dan penjelasan teknis tentang pengumpulan sampah sepanjang rute, kami memulai perjalanan. Namun, setelah berjalan kurang dari satu kilometer, hujan semakin lebat. Demi keselamatan peserta, kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke aula dan melanjutkan kegiatan di dalam ruangan.

Setibanya di aula, kami berusaha menjaga semangat para peserta. Mas Agus dari PPS (Pusat Pengembangan Sosial) memimpin sesi ice breaking yang menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan. Lalu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi sharing yang dipandu oleh Mas Heru, Koordinator SRK, untuk mengevaluasi kegiatan dan merencanakan kegiatan berikutnya. Peserta diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan berbagi pengalaman. Meskipun hujan sempat menghalangi perjalanan kami, semangat peserta tetap luar biasa. Ini adalah contoh nyata bagaimana, meski dalam kondisi yang tidak ideal, kita tetap bisa menjaga semangat solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, yang merupakan salah satu inti ajaran dalam Laudato Si’.

Saya berharap kegiatan Langkah Sehat Susur Surabaya ini dapat terus berlangsung setiap bulan, tidak hanya untuk menjaga kesehatan tetapi juga untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, serta memberi kesadaran akan pentingnya keberlanjutan bagi bumi yang kita cintai. Semoga acara ini dapat menjadi gerakan yang menginspirasi warga Surabaya untuk hidup lebih sehat, lebih peduli terhadap lingkungan, dan berperan aktif dalam menjaga kelestariannya sesuai dengan panggilan moral dalam menghidupi semangat Laudato Si’.

Terima kasih telah membaca cerita pengalaman saya, semoga dapat memberikan inspirasi. Sampai jumpa di kegiatan selanjutnya.

By : Andreas Jemmy Aquarista

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *